Saat ini, disaat menjadi ibu, aku baru menyadari bahwa peran ibu memang sangat penting bagi sebuah keluarga. Dulu saat aku belum menikah, semua yang kubutuhkan selalu disiapkan oleh Mama. Bahkan hingga aku mau menikahpun, Mama masih saja menyiapkan apa-apa yang kuperlukan dalam mempersiapkan akad dan resepsi. Bagiku, kehadiran Mama adalah nafas di dalam keluarga.
Dan saat ini, di detik ini, ada anak perempuan manis yang selalu mengharapkan kehadiranku di setiap harinya. Anak perempuanku ini selalu antusias mendengarkanku bercerita tentang satwa di kebun binatang, selalu memperhatikan bagaimana aku menggambar bebek di buku gambarnya.
Saat ini pula, aku dan suami yang bertanggung jawab atas kehidupannya. Agar nanti dia mampu menjadi anak dengan versi terbaik bagi dirinya. Ngga muluk-muluk, karena kamipun hanya manusia biasa. Namun aku selalu berusaha menjadi ibu yang mampu menjadi tempatnya bercerita, berkeluh kesah dan bercengkrama, seperti saat Mama dulu mendengarkan segala curahan hatiku.
Hidup Sehat dengan Makanan Bergizi
Dalam menjaga kesehatan fisik dan mental anakku, aku pun masih belajar ilmu-ilmu parenting yang kudapatkan. Aku berusaha untuk memberinya asi ekslusif di 6 bulan pertamanya. Aku pun menyiapkan MPASI dengan penuh cinta. Meskipun banyak penolakan karena tumbuh gigi, merasa bosan dengan menu yang ku masak dan tidak berselera, aku selalu melapangkan dadaku. Karena aku pun mengerti anakku masih belajar melahap makan dengan baik.
Aku juga berusaha untuk tidak memberikan anakku makanan instant hingga usianya dua tahun. Sehingga di usianya yang ke 12 bulan dia sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga. Sebisa mungkin aku selalu menyiapkan real food seperti buah, sayur dan sari buah. Di usia 12 bulan pula, anakku minum susu formula sebagai tambahan nutrisinya. Dan masih belum ku kenalkan dengan jajanan seperti coklat dan permen agar giginya tidak geripis.
Anakku juga suka sekali dengan air putih. Aku nggak perlu tegang urat saat memintanya untuk minum air putih karena dengan sendirinya dia mau minum dengan penuh kesadaran. Pemenuhan cairan tubuhnya yaitu sekitar 1000ml setiap harinya pun terpenuhi dengan baik.
Hidup Sehat dengan Berolahraga
Meskipun anakku masih berusia dua tahun, tapi aku juga mengajarkannya untuk senang berolahraga. Masih dengan aktifitas yang mudah dan menyenangkan, seperti bermain bola di dalam rumah, bermain sepeda di luar rumah sambil menikmati nikmatnya vitamin D dari sinar mentari di pagi hari.
Seminggu sekali, kami sekeluarga pergi berenang ke kolam renang. Pada pagi hari, kami sudah tiba di kolam renang sehingga tidak banyak keluarga lain yang berenang. Anakku senang sekali bermain air. Walaupun dia belum bisa berenang, tapi dia tidak takut memasukkan kepalanya kedalam air. Tentu saja, aku dan suami tetap mengawasinya saat bermain air di kolam renang. Kegiatan berenang salah satu cara kami untuk melakukan gaya hidup sehat dengan ceria.
Anakku juga suka mengikuti gayaku ketika ber-zumba. Dia senang mendengar musik zumba yang energik dan ceria. Walaupun dia tak mengerti arti gerakan yang ku lakukan, tapi dia turut menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan. Kegiatan ini tentu juga membuat tubuhnya sehat karena aktif bergerak.
Hidup Sehat dengan Konsumsi Multivitamin
Di masa seperti ini, mengonsumsi multivitamin sepertinya sudah menjadi keharusan. Untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus tentu diperlukan vitamin sebagai penunjang. Untuk itulah aku selalu menyediakan multivitamin untuk keluargaku.
Untukku dan suami, kami mengonsumsi vitamin agar tetap fit dalam beraktifitas. Dan untuk anakku, aku memilihkan vitamin yang mampu menjaga daya tahan tubuhnya seperti vitamin C, vitamin D3 dan juga tambahan zinc agar tidak terkena anemia.
Hidup sehat dengan Mi Instan Lemonilo
Tidak ada ibu yang sempurna. Dengan semua yang ku lakukan untuk tumbuh kembang anakku, tentu saja ada kalanya aku ingin menikmati mi instan. Tapi tentu saja aku memilih mi instan yang aman untuk di konsumsi keluargaku. Dan aku memilih Mi Instan Lemonilo.
Mi Instan Lemonilo disebut dengan mi sehat loh! Mengapa begitu? Karena selain rendah gluten dan rendah kalori, mi satu ini juga bebas dari bahan pengawet dan pewarna sintetis, sehingga lebih sehat dibandingkan mie instan lainnya.
Mi instan Lemonilo juga diklaim bisa dikonsumsi untuk anak di atas satu tahun. Dan tentu saja, Mi instan Lemonilo juga disukai oleh seluruh keluarga karena rasanya yang enak.
Jadi aku nggak perlu merasa bersalah karena menyajikan mi instan pada keluargaku, karena ada Mi Instan Lemonilo sebagai penyelamat kami untuk bisa tetap makan mi instan namun tetap sehat.
***
Dengan berbagai cara yang ku lakukan dengan sepenuh hati, tentu saja aku berharap keluargaku, terutama anakku dapat hidup dengan sehat, ceria dan penuh semangat. Aku dan suami berharap, mampu mendampinginya belajar dan menyaksikannya tumbuh dewasa dengan pribadi terbaik menurut versinya. Aamiin.