Safi Age Defy Deep Exfoliator, adalah salah satu rangkaian dari seri anti ageing milik Safi. Seperti namanya, Safi Age Defy Deep Exfoliator adalah exfoliator yang berfungsi untuk mengangkat kotoran yang terlanjur jauh masuk kedalam pori-pori. Sehingga tentu saja hasilnya kulit wajah akan bersih, kenyal, dan lebih cerah.

Safi Age Defy Deep Exfoliator ini termasuk kedalam physical exfoliator, karena memiiki butiran scrub dari Jojoba yang cukup kasar. 

Claim Safi Age Defy Deep Exfoliator

Safi Age Defy Deep Exfoliator adalah pembersih wajah Halal yang mengandung Gold Extract, Silk Protein, Vitamin C dan Jojoba Scrub yang dapat membersihkan debu dan kotoran yang menyumbat pori, mengangkat sel kulit mati agar kulit terlihat lebih cerah, membantu menyamarkan keriput serta garis halus di wajah, membantu membersihkan komedo hitam dan komedo putih serta membuat kulit terasa lebih halus lembut dan lembab.

Kemasan Safi Age Defy Deep Exfoliator

Dengan tube 75gr, berwarna khas Age Defy yaitu Ungu dan Gold, Safi Age Defy Deep Exfoliator cukup handy untuk dibawa bepergian. Tutup tube dibagian bawah berbentuk flip-top, membuat isi produk ini mudah dikeluarkan. Tidak ada segel di kemasan luar yang saya rasa bisa jadi masukan untuk Safi kedepannya.

Di sisi belakang terdapat info produk yang saya rasa cukup lengkap, namun font-nya kecil-kecil. Font-nya berkualitas baik, tidak mudah hilang walau sudah saya coba kelopek.

Tekstur dan Scent Safi Age Defy Deep Exfoliator

Safi Age Defy Deep Exfoliator memiliki tekstur yang sangat padat. Scrub berwarna kuning gading dari Jojoba yang saya rasa cukup kasar ketika diusapkan ke kulit wajah saya. Walaupun kasar, Safi Age Defy Deep Exfoliator ini tidak menyakiti kulit dan tidak membuat iritasi atau bruntusan. 

Ada wangi lembut yang cukup ketara dari Safi Age Defy Deep Exfoliator ini. bagi saya bukan suatu masalah karena kulit saya bukan tipe kulit sensitif terhadap pewangi dalam produk kecantikan.

Cara Pemakaian Safi Age Defy Deep Exfoliator

Saya salah ketika pertama kali menggunakan Safi Age Defy Deep Exfoliator, karena tidak membaca cara pemakaian yang dianjurkan seperti info dibelakang kemasan.

Sebelumnya saya menggunakan Safi Age Defy Deep Exfoliator ini sebagai scrub di wajah saya yang kering, saya diamkan selama beberapa menit lalu saya pijat kulit wajah dengan gerakan memutar, kemudian dibilas.

Ternyata, Safi Age Defy Deep Exfoliator ini digunakan sebagai cleanser, yang dibusakan dengan air. Lalu diusapkan ke wajah, pijat kemudian bilas.

Dipemakaian kedua, saya mengikuti aturan pakai dari Safi Age Defy Deep Exfoliator, namun tidak ada busa sama sekali yang muncul ditelapak tangan saya, hanya terasa licin saja. Ketika saya usapkan ke wajahpun tidak berbusa. Scrub-nya yang cukup kasar pun tetap teksturnya, tidak lambat laun larut dengan air. 

Hasil Akhir Pemakaian Safi Age Defy Deep Exfoliator

Sebagai exfoliator, Safi Age Defy Deep Exfoliator sukses membuat wajah saya terasa bersih dan kenyal. Grudulan komedo di hidung serasa hilang tak berbekas. Kelembapan kulit juga semakin membaik, Saya jadi senang noel-noel pipi sendiri hahaha..

Namun untuk keriput dan garis halus belum tampak dalam dua minggu pemakaian ini. Pun keriput belum terlalu mengganggu penampilan saya :D

Jodoh nggak ada yang tau ya. 

Siapa, kapan dan bagaimana proses bertemunya hingga akhirnya bisa menjadi seseorang yang sangat berarti. Cerita seperti ini pun saya alami sendiri, bahwa orang asing yang tidak saya kenal sebelumnya, 6 bulan kemudian menjadi suami saya.

Awalnya, di tahun 2018 adalah tahun penuh kepedihan bagi saya. Saat itu saya ditinggal kabur oleh suami pertama saya dengan jejak yang tidak diketahui. Dia pergi dengan wanita lain, dan meninggalkan saya dengan hati luluh lantak. Padahal, mantan suami saya itu adalah lelaki yang sudah saya kenal selama 9 tahun lamanya.

Kami memang memiliki hubungan toxic. Saya terlalu tergila-gila hingga memaksakan harus dan harus menikah dengan dia. Jika tidak, ya saya tidak akan menikah. Jadi selama 9 tahun pacaran itu, mimpi saya memang hanya menikah dengan dia, tiada yang lain.

Manusia punya segudang rencana, akhirnya Tuhan jugalah yang menentukan. Setelah akhirnya "merasa berhasil" menikah dengan waktu super singkat, selama 2 bulan, sialnya saya ditinggalkan begitu saja tanpa kepastian.

Saat itu saya hanya bisa menangis-menangis-menangis dan meratapi nasib. Seakan-akan hidup saya memang hanya sampai disitu saja. Saya juga sudah nggak punya semangat untuk apapun, demi apapun.

Sampai akhirnya.. 

Saya memiliki grup chatting sesama teman blogger. Saat itu teman saya yang akan segera menikah merasa sangat galau.

Alasannya simpel, dia belum mencintai calon suaminya. Sedangkan calon suaminya saat itu sangat perhatian dan menyayangi teman saya dengan sepenuh hati.

Saat kami (teman blogger di grup chatting itu) ditunjukkan screenshot percakapan romantis antara teman saya dan calon suaminya, saya merasa miris 😭 Karena ternyata lelaki bisa sangat menyayangi kekasihnya. Memberikan rasa aman, rasa nyaman, rasa dicintai dengan sepenuh hati.

Tapi mengapa itu tidak terjadi pada saya selama 9 tahun mengenal kekasih saya? Mengapa saya seperti berjuang sendiri? Mengapa saya tidak dicintai dengan begitu hebatnya?

Sejak saat itu saya  tidak menutup diri. Saya yakin lelaki baik hati yang sangat mencintai saya pasti akan hadir. Saya bertekad untuk melupakan mantan suami tanpa kepedihan. Saya buang semua kenangan tanpa tertinggal sedikitpun.

Saat itu juga, saya teringat aplikasi Tinder. Sebebarnya saya mengetahui aplikasi Tinder sudah lama. Aplikasi yang bertujuan menambah pertemanan ini sebelumnya tidak saya lirik. Namun tiba-tiba saya teringat dan tertarik untuk mendownload Tinder karena saya memang ingin membuka hati segera dan secepatnya.

Aplikasi Tinder pun segera saya download saat itu juga. Saya sangat bersemangat untuk menemukan cinta baru bagi hati saya. Meskipun saya tidak tau apakah berhasil atau tidak saat itu.

Setelah Tinder terinstal, saya pun mengisi data dan mengunggah foto profil dengan sebenarnya. Karena memang niat untuk membuka hati, maka saya harus jujur termasuk status pernikahan saya yang hancur.

Cara kerja Aplikasi Tinder ini, adalah dengan swipe right jika tertarik dengan profil orang lain, atau swipe left jika tidak tertarik. Profil-profil yang muncul juga bisa disortir sesuai dengan kriteria kita. Lalu saya mulai swipe right dengan profil-profil pria yang sekiranya bisa diajak bercakap-cakap. Jika profil tersebut juga tertarik dengan profil kita, maka akan match. Jika sudah match, kita bisa ngobrol via chatting yang ditawarkan di aplikasi Tinder tersebut. 

Satu dua pria yang match dengan kriteria saya pun mengajak chating dengan template perkenalan sewajarnya. Saya ladeni dengan hati yang terbuka, siapa tau ada yang nyantol 😁

Begitupun dengan lelaki baik hati ini. Namanya Iwan, saya memanggilnya dengan sebutan Mas. Saya mengenal dia dari aplikasi Tinder, dan pria ketiga yang match dengan saya.

Mas Iwan, template chatnya beda dengan pria sebelumnya. Mas Iwan mengucapkan salam langsung bertanya tentang status saya. Saya yang kala itu memang sudah ditinggalkan mantan suami, dengan jujur mengatakan bahwa saya sudah pernah berkeluarga.

Perkenalan singkat dari aplikasi Tinder ini akhirnya kami teruskan di aplikasi chatting Whats App. Setelah intens ngobrol via Whats App, kami merencanakan pertemuan diakhir pekan itu.

Kesan pertama bertemu lelaki asing, jujur ada perasaan takut. Warung kopi yang cukup ramai pun menjadi pilihan saya untuk bertemu dengan Mas Iwan.

Setelah pertemuan itu, saya masih merasa biasa saja. Tapi Mas Iwan ntah kenapa sudah sangat yakin dengan saya. Chatting dan pertemuan kami pun selalu memberikan kesan positif kepadanya.

Setelah beberapa kali bertemu, hati saya pun mulai bisa menerima kehadiran dia dengan mudah. Karena begitu banyak cinta dan kasih sayang yang diberikan Mas Iwan kepada saya. Banyak cerita yang saya bisa sampaikan kepada Mas Iwan tanpa ragu sedikitpun. Begitupun dengan Mas Iwan, bisa menerima saya dengan semua kisah kelam di masa lalu saya.

Rencana menikah pun ia sampaikan kepada orangtua saya saat Mas Iwan berkunjung ke rumah orangtua saya dipertemuan ketiga kami. Saya pun semakin yakin dengan kelanjutan hubungan ini.

6 Desember 2018 saya match dengan mas Iwan di aplikasi Tinder, tanggal 9 Desember 2018 kami bertemu pertama kali, tanggal 31 Maret 2019 akhirnya Mas Iwan dan keluarga resmi melamar saya. Dan 16 Juni 2019 kami resmi menjadi suami istri.

Singkat saja, namun untuk selamanya..

Pucuk Coolinary Festival akhirnya diselengarakan di Medan! Festival kuliner terbesar di Indonesia yang pada tahun lalu digelar di Malang dan Bandung, akhirnya menyambangi kota Medan di tahun 2019 ini. Setelah sebelumnya juga sangat sukses di kota Yogyakarta dipertengahan tahun ini.

Dengan Thema "Temukan Rasa Favoritmu", Pucuk Coolinary Festival yang diselengarakan pada tanggal 31 Agustus - 01 September 2019 lalu ini didukung oleh 80+ tenant kuliner yang eksis di kota Medan. 

Ke delapan puluh tenant tersebut dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona manis, zona gurih dan zona pedas. Ketiga zona tersebut semakin membuat para foodies dapat menentukan jenis makanan yang menjadi favorit mereka dengan mudah.

Media Gathering 29/08/19

Sebelumnya, pada tangal 29 Agustus 2019, Pucuk Coolinary Festival mengadakan media gathering di Warung Kudeta Medan yang bertempat di jalan Hang Tuah untuk  memperkenalkan event kuliner terbesar ini.

Medan, yang merupakan kota kuliner adalah kota yang tepat untuk dikunjungi Teh Pucuk Harum  dalam event kali ini. Karena kota Medan memiliki beragam kuliner lokal yang sangat lezat dan penuh selera. 

Kitto Kristanto selaku Junior Brand Manager teh Pucuk Harum, bersama Leonarce selaku co founder @MakanMana, menerangkan akan seperti apa sih acara Festival kuliner terbesar di Indonesia ini.

Banyak funfact yang saya ketahui saat acara media gathering saat itu. Salah satunya ternyata ke-delapan puluh tenant yang berpartisipasi tidak dipungut biaya untuk berjualan. Dan juga tidak dipungut royalti atas penjualan nantinya.

Juga akan ada sesi Happy Hour, dimana para foodies dapat menikmati kuliner dengan potongan harga senilai Rp.10.000. Selain itu, juga bakal ada bagi-bagi 10.000 Mie Balap Bang Mail, hanya dengan menunjukkan 2 botol Teh Pucuk Harum ukuran apa saja. 

Pucuk Coolinary Festival bukan hanya festival kuliner biasa. Karena ada kontes makan pedas yang disebut Spicy King Noodle Contest. Banyak hadiah seru bagi pemenang yang mampu menghabiskan Mie dengan level kepedasan tertentu dengan waktu yang sudah ditentukan.

Bahkan saat Media gathering juga diadakan games Spicy Noodle King Contest untuk para awak media dan blogger. Karena saya tidak tahan pedas, maka saya tidak berpartisipasi dalam kontes ini. Padahal hadiahnya lumayan banget untuk belanja lho!

Pucuk Coolinary Festival Medan 31/08/19

Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya dibuka juga. Tepatnya di Pelataran Parkir Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto Medan. Pucuk Coolinary Festival resmi dibuka oleh Wakil Walikota Medan, bapak Ahyar Nasution setelah sebelumnya disambut dengan tari-tarian yang ciamik. Setelah memberikan kata sambutan dan apresiasinya terhadap event kuliner kali ini, bapak Ahyar pun membunyikan sirine yang diasmbut dengan tabuhan Gondang. Pucuk Coolinary Festival resmi dibuka unutk masyarakat kota Medan.

Saya, tentu saja segera menjelajah tenant-tenant dan mulai melirik yang sekiranya menarik. Yang pertama saya susuri adalah Zona Gurih, karena sesungguhnya saya kurang suka panganan manis. Dan pilihan saya jatuh pada Pempek Doeloer Kito. Saya memesan Pempek Lenjer dengan biaya hanya Rp. 20.000 saja!

Saya akui, rasa pempeknya sangat autentik. Khas ikan tenggiri yang semerbak. Rasa cukonya juga pas, tidak terlalu pedas dan sangat gurih.

Selanjutnya saya menuju tenant yang paling ramai. Apalagi jika bukan tenant Mie Balap Bang Mail yang membagi-bagikan Mie Balap secara gratis hanya dengan menunjukkan 2 botol Teh Pucuk Harum. Lumayan banget kan. Rasa Mie Balap Bang Mail jangan diragukan lagi. Meskipun gratis, rasanya tetap juara. Bumbunya meresap kedalam kwetiaw dan membuat saya ketagihan.

Lalu, saya menuju Zona Pedas. Di sana saya memesan Tahu Balek Spicy yang rasanya super nagih. Yang buat nggak percaya, harga-harga kuliner di Pucuk Coolinary Festival ini nggak menguras kantong. Tahu Balek HeyFreeday ini saja hanya senilai Rp. 10.000 saja. Sungguh saya sangat puas.

Beralih ke Zona Manis, saya pun membeli Kue Bacok, yang merupakan brownies lumer dengan pilihan topping diatasnya. Tapi saya kurang suka sih, terlalu manis menurut saya. Maklum, rasa favorit saya gurih.

Bagi tenant, ada pemilihan tenant terbaik oleh para pengunjung. Nantinya tenant yang mendapat voting terbanyak akan mendapatkan hadiah menarik

Sekitar pukul 16.00, para peserta Spicy King Noodle Contest naik panggung. Ada sekitar 25 peserta yang mencoba peruntungan memakan Mie dengan tingkat level dewa. Disediakan Teh Pucuk Harum sebagai penetral rasa jika sudah terlalu kepedasan. 

Acara yang sangat seru. karena terlihat wajah-wajah yang menahan pedas, merah padam dan kepanasan. Padahal saat itu suasana kota Medan sangat mendung, bahakan sudah rintik gerimis.

Diujung acara, ada undian 2 unit Yamaha NMAX untuk pengunjung yang beruntung.

Semakin sore, Pucuk Coolinary Festival semakin ramai didatangi para foodies. Saya pun beranjak dari  pelataran parkir Plaza Medan Fair karena hari semakin gelap dan mendung yang menggantung. Acara keren ini harus diadakan setiap tahun di Medan ya, Teh Pucuk Harum!