Hai, Kamu yang Ku Sebut ; Cinta
- Wednesday, February 27, 2019
- By Amelia Pratami
- 4 Comments
Aku yang patah hati, hampir tak percaya dengan adanya cinta sejati. Terlebih saat aku sangat mencintai seseorang di masa lalu. Dia dengan tega menghancurkan hatiku, memporak poranda jiwaku. Sungguh, saat itu tak mengerti mengapa Tuhan membiarkan itu terjadi padaku.
Lalu, kamu hadir. Lelaki asing yang perkenalan kita sama sekali tidak direncanakan. Kamu dengan semua kehangatanmu memberikan energy baru dalam hidupku. Meskipun pada awalnya aku tak berniat jatuh cinta lagi, tapi kamu berhasil meyakinkan cinta itu masih bisa aku rasakan.
Kamu ajari aku untuk menutup luka yang menganga. Kamu minta aku untuk tidak mendendam dengan masa laluku. Kamu dengan senyum hangatmu memberikan kekuatan padaku untuk bertahan. Dan kamu juga lah yang terus ada disaat mataku terasa panas dan berair. Kamu selalu bersedia menjadi tempat keluh kesahku.
Aku biarkan kamu mengisi hari-hariku. Aku berikan kesempatan padamu untuk menunjukkan segala hal baik yang bisa kamu berikan. Dan sampai pada akhirnya aku yakin, kamu hadir untuk membuatku kembali ceria.
Belum pernah aku merasa sangat dicintai, seperti saat ini. Di saat aura-ku sangat jelek, kamu tak memandang itu. Kamu berhasil menyatukan kepingan hatiku yang hancur lebur. Kamu berhasil membuatku merasa kembali hidup, dan kamu membuatku nyaman saat kita saling bercengkrama.
Mas, lelaki baik hati yang saat ini namamu sering ku bawa dalam doa. Aku sangat berterima kasih padamu. Terima kasih atas hadirnya kamu saat aku sedang sangat terpuruk. Terima kasih atas perhatian, pengertian, dan pengelolaan emosi yang baik saat menghadapiku. Terima kasih sudah selalu membuatku terseyum, tertawa dan bahagia.
Mas, dari dulu aku ingin sekali memanggil pasanganku dengan sebutan manis itu.
Aku sangat bersyukur kamu masih tetap disini. Dan ku harap teruslah disini, mencintaiku dengan seluruhmu. Tersenyum dan bahagialah mas, saat bersamaku.
Sepintas masa lalu masih sering bermain di pikiranku. Tapi aku hanya tersenyum kecil ketika mengingatnya. Banyak pelajaran berharga yang ku dapatkan, dan menjadi gerbang menuju bahagia yang saat ini sedang aku dan kamu rasakan.
Kisah cintaku di masa lalu memang pahit, tapi seperti katamu ; aku tidak akan menaruh dendam sedikitpun. Karena masa lalu pun pernah memberikan sepercik rasa bahagia dan kenangannya akan tetap menetap.
Lelaki baik hati, terima kasih sudah hadir dan menetap. Secepatnya kita akan melekat. ❤
Lelaki baik hati, terima kasih sudah hadir dan menetap. Secepatnya kita akan melekat. ❤
Dan kepada Tuhan, aku mohon kali ini. Jika aku harus jatuh cinta lagi, berikan aku orang yang tepat. Dan ku harap ya Tuhan, lelaki baik hati yang ku panggil dengan sebutan "Mas" inilah orangnya.