Review Lacoco Hydrating Divine Essence 

Kulit wajah saya kalau di check itu sebenarnya dehidrasi. Saya pun cukup kaget ketika mengetahui hal tersebut pada saat check jenis kulit di sebuah klinik kecantikan. Padahal jika diliat kasat mata, minyak di wajah saya itu ampun-ampunan banyaknya. Tapi minyak di wajah itu sama sekali nggak melembabkan kulit. Malah saya dianjurkan menggunakan moisturizer yang bisa melembabkan kulit hingga lapisan yang terdalam.

Jadilah saya mencari pelembab yang bukan sekedar melembabkan, tapi bisa menghidrasi kulit bahkan sampai ke lapisan yang terdalam. Hingga akhirnya saya menggunakan produk essence yang nyatanya lebih melembabkan dari moisturizer biasa. Produk Hydrating Divine Essence dari Lacoco En Nature yang akhirnya saya gunakan sebulan terakhir ini. Syukurnya produk ini cocok dan bisa melembabkan kulit wajah saya tanpa membuatnya terlihat banjir minyak.


Lacoco sendiri adalah merek skincare lokal asli Indonesia yang selektif banget dalam memproduksi berbagai produknya. Baru saja hadir di tengah-tengah beauty enthusiast, Lacoco sudah dapat menarik hati saya. Gimana nggak, mengusung konsep natural,  Lacoco menghadirkan produk-produk dengan bahan terbaik dari alam. Dan lagi Lacoco sudah tersertifikasi organik, dan juga tersertifikasi cruelty free oleh PETA.

Claim Lacoco Hydrating Divine Essence

Produk ini memberikan claim dapat melembabkan kulit dan mencerahkannya dalam satu waktu. Duh ini nih yang memang saya butuhin, lembab dan cerah. Selain itu juga memiliki claim anti ageing karena mengandung Vitagen yang berfungsi sebagai antioxidant.

Kemasan Lacoco Hydrating Divine Essence

Produk ini dikemas dengan dus yang cukup tebal berwarna hitam dengan aksen soft pink. Di sisi belakang dus dilengapi dengan keterangan tentang produk yang cukup lengkap. Dus ini berguna untuk menjaga kemasan botol tabung di dalamnya agar tetap aman.


Botol tabung berwarna rose gold yang terlihat sangat mewah. Bahkan saya nggak nyangka aja kalo produk ini tuh lokal punya. Untuk menjaga kemewahannya, nggak perlu banyak aksen di bagian botol, hanya sedikit tulisan tentang produk di sisi bagian depan.

Untuk mengeluarkan produk, ada pump yang harus dipecet, lalu produk akan keluar secukupnya. Jangan khawatir pump-nya mudah kok untuk dipencet. Satu kali pump sih masih kurang untuk ukuran wajah saya, tapi dua hingga tiga kali cukuplah, hehehe..


Tekstur Lacoco Hydrating Divine Essence

Teksturnya saya rasa lebih mirip gel lotion dibandingkan essence yang biasanya liquid ya. Gel lotion yang rich namun tetap mudah menyerap di kulit tanpa membuat kulit terasa lengket. Kulit yang sudah dioleskan Lacoco Hydrating Divine Essence ini akan terasa lembab dan ada terasa sedikit rasa dingin namun segera hilang beberapa menit kemudian. Aromanya lembut banget, seperti dari wewangian bunga yang saya rasa menenangkan.


Cara Penggunaan Lacoco Hydrating Divine Essence

Lacoco Hydrating Divine Essence ini saya gunakan setelah wajah dibersihkan dengan double cleansing, dilanjutkan dengan exfoliating toner, lalu lanjut eye cream dan kemudian Lacoco Hydrating Divine Essence. Sebelumnya saya menggunakan essence merek lain. Rangkaian seperti ini biasanya saya gunakan pada malam hari sebagai night skin-care routine saya. Karena mudah terserap, saya nggak takut kalau Lacoco Hydrating Divine Essence ini akan menempel di bantal saat saya tidur.

Hasil akhir Lacoco Hydrating Divine Essence

Hasil yang langsung kasat mata adalah, wajah saya tidak dehidrasi lagi. Meskipun minyak di area T wajah itu tetap ada, namun tidak sebanyak biasanya. Bangun pagi pun kulit wajah saya tetap terasa kenyal, bukan berminyak. Biasanya sih saya bisa panen minyak di pagi hari.

Selain kenyal dan lembab, saya juga merasa wajah saya sedikit lebih cerah dan garis-garis halus di area under-eyes sedikit memudar dan warna kulit saya lebi merata.


Yang bikin senang, Lacoco Hydrating Divine Essence nggak bikin wajah saya jerawatan atau bruntusan. Memang ada sedikit rasa gatal dan memerah di bagian pipi saat pertama saya gunakan, namun nggak menjadi masalah karena segera hilang dan tidak pernah datang lagi rasa gatal dan merahnya.



Kesimpulan Lacoco Hydrating Divine Essence

+ Menghidrasi kulit
+ Nggak buat jerawatan atau bruntusan
+ Mencerahkan kulit
+ Mudah menyerap dan nggak lengket
+ Cruelty free

- Lumayan pricey

Rating : 4/5

Merawat kulit itu susah-susah gampang ya. Meskipun sudah memiliki banyak produk kecantikan mulai dari cleansing hingga moisturizer, tetap saja kadang kulit terlihat kusam dan nggak bercahaya. Akhir-akhir ini saya sering merasa kok wajah kucel amat, padahal di kapas pembersih wajah sudah tidak ada kotoran yang menempel. Tapi kok wajah masih lesu nggak bening gitu loh.

Kalau sudah merasa kucel begitu, saya langsung deh maskeran! Biasanya saya sering maskeran dengan menggunakan sheet mask, tapi beberapa minggu belakangan saya lagi demen dengan salah satu masker bauatan lokal yang ternyata kece banget. Masker ini bisa membuat wajah saya lebih cerah dan membersihkan komedo tanpa harus dipaksa keluar. 

Masker yang saya maskud ini adalah Amazonian Charcoal Glow Mask yang di produksi oleh Lacoco En Nature yang berdiri tahun 2017 lalu. Produk-produk dari Lacoco En Nature semuanya sudah memiliki izin edar dari BPOM dan setiap proses produksinya nggak melibatkan hewan. Jadi Lacoco En Nature ini benar-benar bersinergi dengan alam supaya skin-carenya orang Indonesia tetap elegan, tanpa menyakiti hewan dan tetap menjaga keadaan alam dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

Claim Amazonian Charcoal Glow Mask 

Seperti namanya, Amazonian Charcoal Glow Mask mengandung Arang Bambu sebagai bahan utamanya. lalu diformulasikan dengan Kaktus dan Lumpur Pulau Jeju. Ketika bahan utama ini dapat membantu membersihkan kulit dan pori dengan efektif, dan menyerap minyak berlebih tanpa membuat kulit kering. Juga dilengkapi dengan butiran Apricot Scrub yang mampu mengangkat sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori.

Kulit akan menjadi halus dan bebas minyak tanpa membuatnya menjadi kering. Maka dari itu produk ini cocok bagi kulut normal dan berminyak.

Kemasan Amazonian Charcoal Glow Mask 

Saat Amazonian Charcoal Glow Mask sampai di tangan saya, produk ini dikemas dengan dus dengan dua warna ayang mendominasi, hitam dan coklat. Dusnya terbuat dari karton tebal yang dapat menjaga kemasan masker didalamnya. Di sisi atas dan bawah dus ada segel yang menjamin Amazonian Charcoal Glow Mask belum pernah dibuka sebelumnya.

Di bagian belakang dus bertuliskan beberapa keterangan seperti claim produk, cara pakai dan ingredients. Saat dus saya buka, saya langsung menemukan Amazonian Charcoal Glow Mask yang dikemas dengan tube plastik berwarna coklat selaras dengan warna dusnya.

Kemasan tube ini memudahkan Amazonian Charcoal Glow Mask untuk dikeluarkan. Tutup bagian bawah model flip-cap which is my favorite. Tutupnya rapat dan bisa masuk ke pouch toiletries ketika traveling. Satu tube Amazonian Charcoal Glow Mask  ini berisi 50ml masker yang bisa berpuluh kali maskeran.

Tekstur dan Scent Amazonian Charcoal Glow Mask 

Seperti namanya, saya sudah yakin pasti Amazonian Charcoal Glow Mask ini pasti memiliki pasta masker berwarna hitam. Benar saja, produk ini persis seperti warna hitamnya arang dan lumpur. Tekturnya terasa kental dan padat. Ketika dikeluarkan dari tube tidak langsung meleleh, tapi tetap membentuk pasta yang thick.

Saya coba oleskan di punggung tangan sebagai percobaan, sedikit saja dari Amazonian Charcoal Glow Mask  ini dapat menjangkau area kulit yang cukup luas. 

Butiran scrub dari buah Apricot juga terasa ketika saya mengoleskannya dengan jari tangan. Tidak terlalu kasar namun tetap terasa ketika dioleskan. Fungsinya untuk mengangkat sel kulit mati selama Amazonian Charcoal Glow Mask dioleskan di kulit wajah. 

Aroma yang tercium ketika saya mengendus Amazonian Charcoal Glow Mask ini, seperti permen Sugus Fruity jaman saya kecil dulu, dan sama sekali tidak mengganggu penciuman saya.

Cara Pakai Amazonian Charcoal Glow Mask 

Seperti biasa, sebelum maskeran saya terbiasa untuk scrubing wajah terlebih dahulu supaya wajah saya benar-benar siap menerima masker. Lalu keluarkan Amazonian Charcoal Glow Mask dan oleskan di seluruh bagian wajah kecuali area mata. Tunggu sekitar 10 hingga 15 menit sampai Amazonian Charcoal Glow Mask  mengering. Ketika akan kering, Amazonian Charcoal Glow Mask tidak akan menarik wajah sehingga saya bebas untuk berbicara bahkan bisa sambil makan loh.

Saat sudah kering, masker ini berubah warna menjadi lebih terang. Tidak hitam seperti di awal pemakaian. Lalu langsung deh bilas dengan air. Saran saya bilas menggunakan sponge atau wash-lap. Karena jika dibilas langsung menggunakan tangan, rembesan air dari Amazonian Charcoal Glow Mask ini pun berwarna hitam dan dapat mengenai baju yang sedang digunakan. 

Hasil akhir pemakaian Amazonian Charcoal Glow Mask 

Efek yang saya rasakan ketika Amazonian Charcoal Glow Mask dioleskan ke kulit adalah, DINGIN! Ya Amazonian Charcoal Glow Mask  ini benar-benar memberikan sensasi dingin seperti wajah di masker dengan es batu. Bukan cekit-cekit atau burn sensation, tapi beneran dingin. Dari menit pertama diaplikasikan saya sudah merasakan cooling sensation-nya yang benar-benar bikin relax. Bahkan rasa dingin di wajah dapat bertahan hingga 10 menit setelah dibilas. Masker favorite saya banget deh iniiii huhu..

Untuk efek mencerahkan dan mengusir wajah kusam juga berdampak banget. Meskipun sebelumnya saya sudah scrubing, tetap saja wajah saya masih kucel. Tapi setelah menggunakan Amazonian Charcoal Glow Mask dan dibilas wajah saya langsung terasa bersih dan sehat.

Minyak di wajah yang menjadi biangnya kucel juga terangkat. Meskipun begitu wajah saya tidak serta-merta menjadi kering kerontang. Wajah saya tetap lembab, lembut dan halus. Dibagian hidung yang biasanya banyak sebum dan komedo juga terasa halus tanpa harus dikeluarkan paksa. Super love sama Amazonian Charcoal Glow Mask ini!

Kesimpulan Amazonian Charcoal Glow Mask 

+ Cooling Sensation yang bikin relax

+ Mudah digunakan

+ Local proud

+ Isinya banyak

+ Mengangat minyak, sebum dan komedo dengan baik

+ Mencerahkan dan melembabkan kulit wajah seketika

+ Travel friendly

+ Nice scent

- None!

Harga : Rp. 225.000/tube yang bisa dipakai berpuluh kali.

Produk ini bisa didapatkan di

Instagram official Lacoco: @lacoco.id 

Website: lacoco.co.id

Masker mata? 

Duh skin-care baru lagi nih yang saya cobain. Awalnya karena cuma iseng ada di deretan rak masker saat di supermarket, tau-tau mata saya tertuju ke masker mata dari Vienna ini. Setelah baca keterangan di belakang kemasan dan cek harga sangat murah hanya Rp, 17.000 akhirnya si Vienna Cucumber Eye Pads ini masuk ke keranjang belanja.

Claim-nya Vienna Cucumber Eye Pads dapat mengurangi mata sembab alias puffy eyes. Ya tau sendiri kan mata saya itu dari jaman sekolah juga udah berkantung dan sembab. Padahal saya selalu cukup tidur loh. Saya harapnya Vienna Cucumber Eye Pad bisa sedikit mengurangi kantung mata saya yang mayan gede ini.

Jadi nggak ada claim untuk mengurangi mata panda. So jangan berharap eye pads ini bisa mencerahkan area under eye ya!

Kemasan Vienna Cucumber Eye Pads

Sachet kecil yang transparent berwarna hijau. Di sisi depan ada gambar anime cewek yang lagi pakai masker mata ini. Sisi belakang ada keterangan dan claim dari produk Vienna Cucumber Eye Pads.

Satu kemasan sachet ini berisi 2 pasang eye pads. 1 pasang untuk sekali pemakaian. Anjuran penggunaannya 2x dalam seminggu, jadi 1 sachet ini untuk penggunaan 2x dalam 1 minggu.

Sayangnya, nggak ada zipper-lock di kemasan ini. Jadi ketika sudah dibuka kemasannya, ya akan terbuka gitu aja. Padahal masih ada satu pasang eye pad lagi yg akan disimpan untuk penggunaan berikutnya. Jadi saya akali dengan menekuk ujung dari kemasan dan ditutup dengan karet gelang supaya eye pads yg belum digunakan nggak kemasukan debu.

Dan lagi, antara eye pads nggak ada lapisan untuk memudahkan dalam pengambilan. Jadi antara 4 eye pads yg di dalam sachet itu gempet-gempetan dan susah dipisahkan kalau kuku nggak panjang.

Tekstur Vienna Cucumber Eye Pads

Bentuk Vienna Cucumber Eye Pads ini lucu! Karena mengandung cucumber extract jadi eye pads nya berberntuk irisan mentimun. Eye pads nya berbentuk lembaran tipis, mirip lembaran sheet-mask pada umumnya.

Vienna Cucumber Eye Pads juga lumayan banyak essence-nya. Essence bening dan cukup kental yang agak lengket di kulit saat eye pads di diamkan di mata. Ada aroma seperti harum shampo Clear di essence nya hehehe..

Cara penggunaan Vienna Cucumber Eye Pads

Pisahkan antara lembaran Vienna Cucumber Eye Pads yang saling menempel. Hati-hati saat memisahkannya karena essence nya cukup banyak dan bisa beleber. Letakkan Vienna Cucumber Eye Pads di area kedua mata yang sudah dibersihkan. Tunggu sekitar 15 menit dan lepaskan eye pads saat essence sudah terserap.

Lalu tepuk-tepuk area mata yang tadi di cover oleh Vienna Cucumber Eye Pads agar sisa essence terserap sempurna. Nggak perlu dibilas, bisa langsung tidur atau beraktifitas seperti biasa.

Hasil pemakaian Vienna Cucumber Eye Pads

Saat Vienna Cucumber Eye Pads mengcover area mata, saya nggak merasakan ada sensasi cooling dari essence nya. Jadi saya cuma ngerasa kayak lengket dan lembab aja, nggak segar gitu. Padahal kalau ada sedikit rasa dingin waktu ditempelkan, mungkin lebih asik ya.

Efek untuk mengurangi puffy eyes juga belum kelihatan. Mungkin harus telaten dan efek jangka panjang. Apalagi untuk daerah mata, memang biasanya treatmentnya lebih lama terutama mengatasi kantung mata.

Kesimpulan Vienna Cucumber Eye Pads

+ Melembabkan area mata

+ Essence melimpah

+ Affordable price

- No Zipper Lock

- Nggak membuat rileks ketika digunakan

- Penggunaan 1 sachet belum menunjukkan hasil

Harga : Rp . 17.000 / sachet

Isi : 2 pasang masker mata (2x pakai)

Beli di : Supermarket ternama / Guardian

Waktu saya lagi cuci mata di counter Absolute Newyork dalam keadaan bokek, saya tergoda dengan kehadiran sosok mungil yang menggemaskan. Apalagi kalau bukan Icon Mini by Absolute Newyork. Eye-shadow Palette yang seri regular-nya cukup membuat saya puas ternyata ada kemasan mini-nya. Duh saya langsung kekep dompet ketika mencolek-colek warna cantiknya di counter. Tapi akhirnya keinginan saya untuk meminang Icon Mini Aflame by Absolute Newyork ini tak dapat dibendung. Langsung deh saya bawa pulang dengan harga Rp. 150.000,-

Icon Mini by Absolute Newyork ini saya beli karena memang cukup puas dengan warna-warna dan tekstur yang dihasilkan dari seri Twilight. Dan karena masih bokek tapi pengen punya seri warna yang lain. Ada beberapa seri dari Icon Mini by Absolute Newyork, yaitu Glitz, Aflame dan Royal Tea. Dan yang saya bawa pulang warnanya cukup ngejreng, seri Aflame dari Icon Mini by Absolute Newyork 

Kemasan Icon Mini Aflame by Absolute New York 

Ada dus yang melindungi kemasan dalam dari palette ini. Dus berwarna hitam yang bertuliskan Icon Mini by Absolute New York yang timbul ketika diraba. Di sisi kanan dan kiri dus dilengkapi dengan segel. Keterangan di belakang dus cukup lengkap. seperti ingredients, masa simpan produk setelah dibuka, dan keterangan kalau produk ini cruelty free.

Ketika segel dibuka dan kemasan dalam di keluarkan, saya menemukan case yang mirip dengan seri Twilight, hanya beda di ukuran saja, karena Icon Mini Aflame by Absolute New York ini memang di design untuk make-up on the go dan mudah di bawa traveling.

Case-nya masih bermaterial kaleng yang kokoh dan solid. Berwarna abu dan bertuliskan Icon Mini dengan font yang mendominasi di sisi bagian atas case. Di kemasannya juga termasuk dengan cermin dan dual-ended sponge aplicator yang saya rasa kurang bisa memaksimalkan dalam mengaplikasikan eye-shadow ini. Nggak seperti seri Twilight yang brush-nya bagus banget dan bisa dipakai dengan maksimal. Sayang sih ya..

Warna  Icon Mini Aflame by Absolute New York 

Ada enam warna eye shadow yang cantik banget menurut saya ketika case dibuka. Warna-warnanya cukup bright namun tetap bisa di gunakan natural. Enam pan warna berjejer dengan rapi dan diberi nama dan diprint di bagian bawah setiap pan.

Gradasi warnanya mulai dari coral  hingga merah muda yang bagus ketika diaplikasikan. Dalam sekali ulas, warnanya cukup keluar untuk warna yang bold. Namun untuk warna sheer seperti Bone harus di layer berkali-kali agar warnanya muncul.

Tekstur  Icon Mini Aflame by Absolute New York 

Dari enam warna yang tersedia, dua diantaranya bertekstur matte yaitu untuk warna Bone dan Ember. Empat sisanya bertekstur shimmer halus. Tapi menurut website Absolute New York, teksturnya kombinasi dari matte, metallic, satin, dan shimmer. Kalau sepandangan saya sih semuanya masih shimmer yang halus kok, nggak ada metallic yang lebay gimana gitu.

Colekan dari pan pun terasa lembut dan buttery. Meskipun masih ada fallout-nya tapi saya masih memakluminya karena Icon Mini Aflame by Absolute New York ini mudah banget di blend dan sangattttt pigmented

Daya Tahan Icon Mini Aflame by Absolute New York 

Nggak jauh berbeda peformanya dengan kemasan regular, Icon Mini Aflame by Absolute New York ini pun bisa bertahan lama di kelopak mata saya yang oily. Tanpa base eye-shadow pun warnanya tetap pop-out dan tetap stay tanpa geser. Hanya mungkin warnanya oxidize menjadi sedikit lebih tua dari warna di pan-nya dalam waktu lebih dari 4 jam.

Kesimpulan Icon Mini Aflame by Absolute New York 

+ Mungil (Travel Friendly)

+ Mudah di blend

+ Pigmented

+ Cruelty Free

- Fallout

Harga  Icon Mini Aflame by Absolute New York : Rp. 150.000

Rate  Icon Mini Aflame by Absolute New York : 4.5 /5

Mekipun nggak make-upan setiap hari from 8a.m to 5p.m, tapi tetap donk saya pengen punya make-up primer. Beauty tools yang belum pernah saya cobain hingga 2018 ini ya make-up primer. Sebenernya udah tau dari kapan taun kalo make-up primer bisa membuat make-up lebih tahan lama, mengontrol produksi minyak, dan menutup pori-pori supaya terlihat flawless. Tapi karena merasa butuh nggak butuh jadi saya selalu skip, apalagi rata-rata harganya lumayan mahal ya.

Hingga tiba saatnya saya dengar kalau Make Over mengeluarkan produk primernya, saya langsung kepengen punya. Jarang-jarang kan merek lokal ada prouk primer. Biasanya hanya moisturizer yang dapat digunakan sebelum make-up. 

Meskipun udah baca beberapa review dari beauty blogger hingga nonton vlog beauty vlogger, saya yakin kalau produk ini akan baik digunakan di wajah saya yang pori-porinya segede kawah dan produksi minyak yang cukup berlebih di daerah pipi dan t-zone.

Akhirnya disuatu sore menjelang malam di bulan Mei lalu, saya tiba di Matahari Department Store dan membeli Make Over Velvet Mattifying Primer dengan bayaran cash senilai Rp. 89.000. Tau aja nih produk, "gue baru aja gajian dari ngeblog", hehehe. So, here is the review of Make Over Velvet Mattifying Primer

Kemasan Make Over Velvet Mattifying Primer

Ketika baru dibeli, Make Over Velvet Mattifying Primer dikemas dengan dus berwarna hitam dengan list putih dibagian tengah. Tapi dusnya sudah keburu dibuang, karena belinya sekitar tiga bulan yang lalu. 

Ketika dus dibuka, Make Over Velvet Mattifying Primer terlihat cukup mungil, dengan kemasan tube berwarna putih doff dan tutup model ulir berwarna hitam glossy dibagian bawah. My favorite!

Terdapat keterangan Smooth Effect, Non Comedogenic di bagian depan kemasan. Dan dibagian belakang terdapat beberapa keterangan seperti claim dan expired date. 

Claim Make Over Velvet Mattifying Primer

Tekstur dan Scent Make Over Velvet Mattifying Primer

Sewaktu di keluarkan dari tube, Make Over Velvet Mattifying Primer bertekstur seperti gel yang bening, tapi tidak mengandung air. Mungkin inikah yang dinamakan silicon based? Ketika diusapkan ke kulit pun tidak terasa licin dan basah. Kulit yang sudah di usapkan Make Over Velvet Mattifying Primer akan terasa matte dan halus ketika disentuh. 

Tapi, ketika saya terlalu lama nge-blend Make Over Velvet Mattifying Primer ini, ada residu dari Make Over Velvet Mattifying Primer yang kemudian menggumpal dan berjatuhan. Jadi sebaiknya biarkan Make Over Velvet Mattifying Primer meresap sempurna di kulit tanpa membaurkannya terlalu lama. 

Tidak ada aroma apapun ketika saya mencium punggung tangan saya yang sudah dibaurkan Make Over Velvet Mattifying Primer ini. Malah tercium aroma hand-cream yag sudah lebih dulu saya gunakan.

Cara pakai Make Over Velvet Mattifying Primer 

Menurut Beauty Advsisor dari Make-Over di counter Matahari Department Store, Make Over Velvet Mattifying Primer  ini digunakan hanya pada daerah tertentu yang biasanya memproduksi minyak berlebih, seperti daerah T-Zone dan bagian pipi. Dan dilanjutkan dengan Make-Over Hydration Serum yang bisa digunakan di seluruh kulit wajah baru kemudian foundation atau BB cream sebagai alas bedak.

Performa Make Over Velvet Mattifying Primer

Untuk menutup pori-pori di wajah saya yang cukup besar dan terlihat, saya nggak merasakan kalau Make Over Velvet Mattifying Primer ini menutup pori-pori saya, atau paling tidak menyamarkannya. Masih tampak dengan jelas, pori-pori segede kawah itu di bagian pipi karena bekas mengeluarkan komedo dengan paksa. 

Efek matte jika belum ditimpa dengan foundation cukup terasa. Meski masih terasa shiny-shiny manja di daerah pipi yang sudah dibaurkan Make Over Velvet Mattifying Primer ini. Tapi efek menghaluskan kulit dengan instant memang benar adanya. Kulit saya jadi terasa mulus jika disentuh, tapi tidak jika dilihat.

Ketika ditimpa dengan foundation atau BB cream, saya juga harus hati-hati nge-blendnya meskipun menggunakan beauty blender. Jangan terlalu kencang karena residu dari produk ini akan keluar, mengumpal dan berjatuhan. Malah bikin wajah jadi gagal flawless. Saya pernah tuh seperti itu, jadinya saya terpaksa menghapus seluruh rangkaian make-up yang sudah dilakukan dan mengulang dari awal.

Ketika sudah ditutup dengan foundation atau BB cream kesayangan, pipi saya memang terasa lebih baik. Tapi saya yakin karena efek foundationnya, bukan efek dari Make Over Velvet Mattifying Primer ini.

Oil Control dari Make Over Velvet Mattifying Primer juga nggak bisa diandalkan. Saya yang beberapa kali menghadiri  blogger event dan mengunakan Make Over Velvet Mattifying Primer sebelum menggunakan foundation berharap Make Over Velvet Mattifying Primer dapat mengunci make-up saya dan membebaskannya dari produksi minyak yang memang aduhai. 

Namun saya harus kecewa karena minyak di wajah terutama dahi dan hidung tetap berproduksi setelah dua jam lebih digunakan. Sama saja seperti saya tidak menggunakan primer. Ujung-ujungnya saya tetap nge-bolt wajah saya dengan face paper agar minyak-minyak itu go away dari wajah saya.

Kesimpulan Make Over Velvet Mattifying Primer 

+ Kemasan simple dan travel friendly

+ Kulit menjadi halus dan mulus ketika disentuh

+ Matte effect

+ Affordable price (Rp. 89.000,-)

- Pori-pori kurang tersamarkan

- Oil Control kurang nampol di kulit saya