Menulis di blog bukan lagi hanya sebuah hobi yang tersalurkan, namun juga tentang eksistensi diri. Sehingga tulisan-tulisan saya lebih kepada jenis tulisan real time, bukan puitis. Tulisan saya kebanyakan tentang sesuatu yang mungkin dicari oleh orang banyak melalui pengalaman saya pribadi. Semisal pengalaman menggunakan produk dan spesifikasinya, atau pengalaman ketika menggunakan sebuah layanan jasa. Menulis event report pun ternyata banyak mengundang visitor mampir ke blog saya.

Dalam menulis sebuah tulisan, saya menggunakan perangkat komputer yang belum memiliki teknologi processor generasi ke enam seperti Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor. Sehingga menjadi kendala untuk melakukan pengisian konten kreatif di dalam blog ini. Karena sepanjang pengamatan saya, blogger di masa sekarang ini tidak hanya melulu soal menulis. Apalagi dalam sebuah lomba blogging, biasanya para blogger akan turun gunung untuk menampilkan tulisan yang terbaik. Tulisan pun bukan hanya sekedar tulisan, karena akan sangat membosankan membaca tulisan dalam sebuah blog tanpa adanya suguhan gambar yang ciamik, atau desain grafis yang menarik, terlebih tautan video yang atraktif. Menurut saya loh ya..

Meskipun belum memiliki procecor andal sebagai perangkat blogging, saya sebisanya mencoba mengisi tulisan di blog saya dengan kualitas foto yang baik, desain grafis yang keren dan video yang saya sematkan semenarik mungkin, berbekal pengamatan dan teori meniru dan menginovasi.

1. Kualitas gambar yang keren

Bagi saya, gambar dalam sebuah tulisan blog adalah sebuah keharusan. Seamatir-amatirnya saya dalam bidang photography, saya akan selalu menyematkan gambar terbaik yang bisa saya ciptakan. Dahulu saya mengunakan kamera dari ponsel untuk menjepret setiap momen. Namun untuk menaikkan kualitas gambar di dalam blog, akhirnya saya juga menginvestasi kamera mirrorless. 

Biasanya gambar yang akan tampil di blog akan terlebih dahulu saya edit dengan aplikasi editing foto seperti Photoscape untuk versi ringan, dan Photoshop utuk versi lebih berat. 

Edit seperti apa?

Biasanya saya mengedit tingkat kecerahan dari gambar mentah, menambakan watermark, cropping gambar, dan resize agar gambar tidak terlalu berat dan dapat dinikmati dengan jelas oleh pembaca khususnya pembaca mobile. 

Untuk kesan lebih fierce, saya juga menabahkan kesan kemilau dalam sebuah gambar.

2. Desain Grafis

Kehadiran desain grafis dalam konten blog akan semakin meramaikan isi dari artikel blog itu sendiri. Saya sering melihat rekan-rekan blogger menggunakan skill desain grafis agar semakin menekankan informasi yang disampaikan dalam artikel yang mereka tulis. Ada beberapa desain grafis yang dapat digunakan, bisa animasi ataupun non animasi.

Saya sendiri tidak memiliki pengalaman mempelajari desain grafis secara akademik. Karena memang bukan jurusan ketika bersekolah dahulu, dan saya pun belum tertarik saat itu. Sehingga saat ini saya hanya belajar desain grafis secara otodidak melalui Google. Dalam lubuk hati yang paling dalam, saya juga ingin belajar desain grafis agar gambar yang ada di blog saya bukanlah gambar yang didapat dengan mengunduh dari website lain. Tapi saya masih terkendala di skill dan perangkat, sehingga untuk saat ini saya masih menggunakan metode unduh di Internet.

Biasanya saya mengambil foto yang bebas hak cipta seperti dari website freepik.com untuk saya edit lagi di aplikasi edit gambar yang saya ceritakan sebelumnya. Prosesnya juga tidak berat dan membuat kening berkerut, hanya menambahkan efek yang ingin ditampilkan dan sangat sederhana.

3. Menyematkan konten video

Video bukan hal yang asing lagi bagi para blogger. Karena selain kualitas tulisan dan foto yang keren, video pun sudah menjadi hal yang biasa disematkan dalam sebuah tulisan blog. Saya pun demikian. Agar menarik minat pembaca di blog, saya mulai belajar merekam momen dalam sebuah video. Proses itu pun tak semudah dalam bayangan. Karena ternyata banyak tekhnik yang harus dipelajari, seperti tekhnik movement kamera, tekhnik lighting dan editing.

Belajar edit video bagi seorang amatir lebih susah dibanding belajar mengedit gambar. Apalagi ketika menggunakan aplikasi yang sangat asing bagi saya. Terlebih jika notebook saya yang tidak sesuai dengan spesifikasi aplikasi tersebut, akan berakibat pada leletnya proses editing dan proses penyimpannya serta pengunggahan si video itu sendiri. 

Hanya dengan ilmu sabar maka video yang sudah di edit dengan susah payah dapat tersimpan dan terunggah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Untuk itu saya mungkin membutuhkan perangkat komputer baru yang dimiliki oleh ASUS, yaitu ASUSPRO P2430U.




ASUS yang merupakan perusahaan asal Taiwan yang semakin berkembang pesat ini merilis ASUSPRO P2430U yang sudah tertanam Procecor Intel core i3 hingga i7. Processor generasi ke enam ini akan memanjakan saya karena akan bekerja dengan cepat dan multitasking, sehingga tidak akan lelet proses penyimpanan data, pengunduhan dan pengunggahan data.

Notebook ini juga didukung oleh memori utama DDR4 sebesar 4GB yang dapat di upgrade hingga 16Gb. Sistem operasinya juga sudah mengadopsi sistem operasi teranyar saat ini yaitu Windows 10 Pro.



Selain kemampuan melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, ASUSPRO P2430 juga sudah dibenamkan kartu grafis Nvidia GeForce seri 900 yang akan saya butuhkan dalam belajar multimedia demi mengisi konten kreatif di blog. Tidak hanya membenamkan kartu grafis yang mumpuni, pada layar LCD juga sudah dilengkapi berbagai fitur seperti ditambahkan lapisan scratch-resistant sebagai pencegah adanya goresan di layar serta anti glare yang berfungsi sebagai penangkal refleksi pada layar agar mata tidak cepat lelah dalam berlaptop ria.

Bicara soal design, notebook ASUSPRO P2430U ini memiliki konsep stylist dan elegant. Memiliki brushed-hairline aluminum texture pada setiap sisi semakin memperkuat kesan professional. Notebook ini juga tidak terlalu besar, pun tidak terlalu kecil. Pas digunakan oleh saya yang juga berbadan kecil, hehehe.. Dengan berat sekitar 2Kg dan layar 14 inch, notebook ini siap dibawa nongkrong di cafe ataupun di meja kerja.


Bagi saya yang seorang blogger, selain processor dan storage, keyboard adalah komponen yang penting dalam sebuah notebook. Karena tanpa keyboard, ide-ide dalam mengkonsep sebuah tulisan yang muncul seketika tidak dapat dituliskan dengan mudah. Maka dari itu ASUSPRO P2430U melengkapi keyboardnya dengan one-piece Chiclet keyboard, yaitu suatu inovasi dengan penempatan tombol yang sempurna. Dengan penempatan tombol yang sempurna maka akan memberikan kesan nyaman ketika proses mengetik dan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan keyboard.


Kehadiran touchpad pun tidak bisa dianggap remeh. Pointer pengganti mouse yang kerap ada di setiap notebook akan menjadi jari di layar notebook. Kepresisian pointer akan menjadi kebahagiaan bagi saya khususnya, karena dengan pointer yang presisi pada setiap kegiatan seperti clicking, tapping, draging, zooming, dan scroling akan berjalan lancar. Maka dari itu ASUSPRO P2430U membenamkan Multi Gesture Pad, yaitu touchpad yang presisi, cepat dan alami.


Masih banyak lagi keunggulan dari ASUSPRO P2430U, seperti tersedianya empat buah port USB. Menariknya, tiga diantaranya adalah USB 3.0 yang menawarkan kecepatan transfer data 10 kali lipat lebih cepat dibanding versi terdahulunya. Bahkan juga dilengkapi USB Charger+ yang memungkinkan pengisian daya perangkat mobile seperti smartphone yang dapat digunakan saat notebook dalam keadaan off.

Mungkin jika saya memiliki perangkat canggih seperti ASUSPRO P2430U, saya akan semakin semangat untuk belajar sesuatu yang belum pernah saya ketahui sebelumnya, terkait dengan pengisian konten kreatif di blog tercinta ini.

Disclaimer : Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.